JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat.
Data BI menyebutkan posisi ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 413,4 miliar dolar AS, terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 202,6 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210,8 miliar dolar AS.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Oktober 2020 tercatat sebesar 3,3% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8% (yoy), terutama dipengaruhi oleh perlambatan ULN Pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/12).
Menurutnya, ULN Pemerintah tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Di bulan Oktober 2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar 199,8 miliar dolar AS atau tumbuh 0,3% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan September 2020 sebesar 1,6% (yoy).
Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri Pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.
Komentari tentang post ini