JAKARTA-Ketua Komite Pengusaha Menengah Kecil Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo menilai serbuan e-Commerce asing menyebabkan sector Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UKMM) di Indonesia berguguran.
Saat ini, kondisi sector usaha rakyat kecil ini berada diambang krisis.
Bahkan beberapa diantaranya gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan produk asing.
Menurutnya, sector UMKM di Indonesia tengah menghadapi tantangan serius.
Di dalam negeri, UMKM terus tergerus oleh arus barang impor dengan harga murah yang merambah pasar.
Selain itu, serbuan e-commerce asing telah merusak bisnis UMKM dan bahkan menyedot lebih dari seratus juta data UMKM dan konsumen Indonesia.
Sementara itu, di luar negeri, UMKM Indonesia kesulitan bersaing dengan produk-produk global yang menawarkan kualitas lebih unggul.
Namun, di sisi lain, UMKM Indonesia juga menghadapi kendala minimnya promosi dan pendampingan dari pemerintah.
“Tantangan ini semakin kompleks dengan masalah-masalah klasik seperti modal, pasar, dan teknologi,” jelasnya.
Padahal, UMKM telah lama diakui sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Mereka menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dan masyarakat,” terangnya.
Namun saat ini jelas Yoyok, UMKM di Indonesia menghadapi krisis yang serius.
Salah satu ancaman utama adalah membanjirnya barang impor dengan harga murah.
Produk-produk impor ini bersaing secara tidak sehat dengan produk UMKM dalam negeri.
Dengan harga yang lebih rendah, mereka merampas pangsa pasar yang seharusnya menjadi milik UMKM.
Hal ini mengakibatkan penurunan penjualan, bahkan kebangkrutan bagi beberapa UMKM.
“Serbuan barang asing ini benar-benar mematikan usaha kecil kita,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini