“Selama sebulan aku dan teman-teman tinggal di Mentawai, kami menyadari kalau pembangunan dan perekonomian di sana masih tertinggal. Misalnya, listrik yang belum tersedia dua puluh empat jam dan masih sulitnya akses darat. Padahal, menurut kami Kepulauan Mentawai berpotensi untuk dikembangkan karena alamnya yang indah dan kebudayaannya yang unik,” jelas Myrna.
Program Rumah Mentawai juga mengadopsi sila kelima Pancasila, yaitu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kepulauan Mentawai. Sehingga, wirausaha sosial ini diharapkan tidak hanya mendatangkan keuntungan secara bisnis tetapi juga dapat membantu mengurangi permasalahan sosial di Indonesia.
Dengan Rumah Mentawai, turis dapat menikmati keindahan dan mengenal kebudayaan di sana yang akan dikenalkan langsung oleh masyarakat Kepulauan Mentawai. Misalnya, turis akan tinggal di rumah penduduk setempat dan disuguhi makanan lokal khas Mentawai. Selain itu, masyarakat Kepulauan Mentawai akan diberdayakan untuk mengajarkan sejarah dan budaya Kepulauan Mentawai.
Komentari tentang post ini