“Pasar FMCG kembali menghadapi tantangan pada kuartal ketiga, dengan terjadinya gelombang kedua pandemi di Indonesia yang diikuti dengan pemberlakuan PPKM di sebagian besar wilayah Nusantara. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga masih berlanjut dan semakin mempengaruhi biaya produk,” papar Ira.
Sehingga, lanjut dia, berbagai tantangan tersebut telah mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan pola konsumsi di berbagai kategori, serta mempengaruhi tingkat pertumbuhan perseroan.
“Kenaikan biaya produk dikarenakan adanya kenaikan harga komoditas yang tidak dapat dibarengi langsung dengan kenaikan harga produk Unilever secara optimal. Karena, mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan daya beli selama situasi pandemi,” tuturnya.
Meski demikian, Ira menegaskan bahwa strategi UNVR pada 2022 dibangun untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut secara tepat sasaran.
“Sebagai turunan dari strategi jangka panjang 2025, ada lima strategi prioritas Unilever Indonesia di 2022 dalam upaya meningkatan pertumbuhan perseroan,” ujar Ira.
Komentari tentang post ini