JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba Rp1,44 triliun (Rp38 per saham) pada triwulan I 2024, naik 3,09% jika dibandingkan Rp1,41 triliun (Rp37 per saham) pada periode sama 2023.
Menurut laporan keuangan per Maret 2024, dikutip Kamis (25/4/2024), penjualan bersih UNVR mencapai Rp10,07 triliun pada triwulan I 2024, turun sekitar 4,9% dari Rp10,60 triliun pada triwulan I 2023.
Sebesar Rp9,79 triliun atau 97,15% penjualan tersebut dari pasar dalam negeri, sedangkan pasar ekspor menyumbang penjualan Rp286,45 miliar.
Penurunan penjualan disertai berkurangnya beban pokok penjualan UNVR sebesar 6,1%, dari Rp5,37 triliun menjadi Rp5,04 triliun pada triwulan I 2024.
Beban umum dan administrasi juga turun 24,67% jadi Rp773,82 miliar, dari Rp1,02 triliun pada triwulan I 2023.
Ini mendorong laba usaha UNVR naik 1,31% menjadi Rp1,88 triliun pada triulan I 2024, dari Rp1,85 triliun pada triwulan I 2023.
Perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp2,28 miliar pada triwulan I 2024, meningkat 40,13% dari Rp1,63 miliar pada periode sama tahun 2023.
Pada saat yang sama, biaya keuangan UNVR turun sebesar 40,75%, dari Rp41,71 miliar pada triwulan I 2023, menjadi Rp24,71 miliar pada triwulan I 2024.
Laba sebelum pajak emiten bidang consumer goods beraset Rp18,34 triliun per Maret 2024 itu tumbuh 2,31% menjadi Rp1,85 triliun pada triwulan I 2024 jika dibandingkan Rp1,82 triliun pada triwulan I 2023.
Komentari tentang post ini