Menurut manajemen SMLE, dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk tiga keperluan.
Pertama, sebesar Rp6 miliar akan digunakan untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku.
Kedua, sebesar Rp3,4 miliar akan digunakan untuk pengembangan lab research & development Perseroan.
Ketiga,sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja SMLE.
Sedangkan dana hasil pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.
Saham dan waran seri I SMLE akan dicatatkan di BEI pada 10 Januari 2024.
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO saham SMLE diharapkan terbit pada 28 Desember 2023.
Manajemen SMLE menilai, bisnis Perseroan kedepan memiliki prospek usaha.
Hal ini terlihat, antara lain, dari pesatnya perkembangan industri makanan, pasar kosmetik dan perawatan pribadi.
Industri bahan makanan khusus global mengalami pertumbuhan signifikan, proyeksikan mencapai USD240,9 miliar pada 2028.
Pertumbuhan populasi dunia dan kebutuhan akan makanan yang beragam mendorong permintaan bahan makanan khusus.
Asia-Pasifik menjadi pemimpin dalam industri ini, terutama dalam makanan ringan, dengan Tiongkok sebagai pasar terbesar.
Globalisasi dan keinginan konsumen untuk variasi kuliner telah memperkuat pasar ini.
Pasar kosmetik dan perawatan pribadi juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Diproyeksikan mencapai USD15,08 miliar pada 2032.
Pertumbuhan ekonomi, kesadaran akan perawatan diri, dan popularitas K-beauty memainkan peran besar dalam pertumbuhan ini.
Produk kosmetik halal juga menjadi populer. Tren media sosial dan kebutuhan untuk tampil menarik memengaruhi pasar.
Komentari tentang post ini