Di rumah ini para misionaris yang tidak mempunyai komunitas dan tidak mempunyai keluarga, dapat singgah dulu saat tiba atau kembali bermisi.
“Sesuai dengan usulan kawan-kawan di Jakarta, saya harus berdiskusi dengan para Uskup NUSRA tentang niat ini. Mengingat terbanyak misionaris berasal dari wilayah Gerejawi NUSRA (Jatim, Bali, dan NTT- red). Saya sudah berdiskusi dengan dua orang uskup dan akan berdiskusi lagi dengan beberapa uskup lain di wilayah NUSRA mengenai inisiatif ini,” katanya.
Mgr Budi, jelas Romo Leo, sangat senang dan berharap bahwa inisiatif ini bisa difinalkan dalam waktu tidak lama lagi.
Setelah mendapatkan bentuk yang konkret dalam diskusi dengan uskup yang lain, maka Mgr Budi mengusulkan agar inisiatif ini bisa didiskusikan bersama.
“Semoga Tuhan menghendaki tahun Yubelium ini sebagai momentum berahmat untuk khabar gembira bagi para misionaris Indonesia di seluruh dunia,” ujar Romo Leo Mali berharap.