JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 tercatat sebesar US$427,2 miliar, turun 0,16% dibandingkan dengan posisi ULN pada Januari 2025 sebesar US$427,9 miliar.
Ramdan Denny Prakoso Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, mengemukakan, secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,7% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan 5,3% pada Januari 2025.
“Perkembangan tersebut berasal dari perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta. Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (17/4/2025).
Ramdan mengemukakan, pada Februari 2025 posisi ULN pemerintah tercatat sebesar US$204,7 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada Januari 2025 yang tercatat sebesar US$204,8 miliar.
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3% (yoy). Perkembangan posisi ULN pemerintah tersebut terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain seiring dengan tetap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.