Pertumbuhan kredit yang baik akan mendorong pemulihan ekonomi di tahun 2016.
Peningkatan literasi dan inklusi keuangan juga turut menjadi perhatian pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, OJK tahun ini menargetkan peningkatan sebesar dua persen (2%) untuk indeks literasi keuangan.
Pelemahan kondisi keuangan dan ekonomi internasional beberapa waktu belakangan ini serta downside risk terhadap prospek ekonomi jangka pendek memunculkan sejumlah tantangan makroekonomi Indonesia saat ini.
“Tahun 2016 diprediksi akan menjadi momentum perubahan struktural, dimana sektor swasta akan mulai berperan signifikan dalam membangun fondasi ekonomi yang produktif dan mendorong ekspor, dengan memanfaatkan depresiasi rupiah,” paparnya.