Menurutnya, tambahan utang Pertamina yang meningkat dua kali lipat dari seluruh utang perusahaan Pertamina yang dibuat sejak zaman Sukarno sampai dengan periode pertama Pemerintahan Jokowi.
Ini memang keadaan yang mengagetkan banyak pihak. Mengapa utang pertamina bisa bertambah sebesar itu dan untuk apa utang itu digunakan.
Sebagai perbandingan sesama perusahaan energi yakni PLN.
Utang PLN selama masa kepemimpinan dirut yang sekarang hanya bertambah 7 triliun rupiah.
Jika dibandingkan dengan tanbahan utang Pertamina itu sama dengan 52 kali tambahan utang oleh PLN.
Sebenarnya untuk apa utang utang tersebut digunakan?
Pertamina memang banyak membuat rencana mega proyek baik di hulu, pembelian blok migas di luar negeri, mega proyek kilang melalui RDMP, sawitisasi solar, dan hilir untuk membeli BBM impor.
Namun secara kapasitas tidak ada tambahan yang mencolok.
Program ini biasa bisasa saja dan hasilnya pun biasa biasa saja.
Sebagai contoh produksi hulu Pertamina hanya bertambah sekitar 2000 barel minyak per hari.
Komentari tentang post ini