Namun tambahan ini tidak berarti dibandingkan penurunan produksi minyak mentah secara nasional.
Demikian juga mega proyek kilang yang gagal mencapai level yang baik.
Karena produktifitas yang rendah dan mengakibatkan kilang merugi sekitar 2 digit.
Kondisi paling parah yang menjadi persoalan utama pemerintahan Prabowo Gibran adalah impor minyak yang sangat besar.
Indonesia mengimpor minyak mentah sekitar 10 miliar dolar dan minyak jadi atau BBM sekitar 23 mikiar dollar.
Secara keseluruhan ini bernilai sekitar Rp 600 Triliun.
Tambahan utang perusahaan Pertamina dalam 5 tahun kepemimpinan Nicke Widyawati tidak menambah kapasitas pertamina secara significant dilihat dari indikator utama.
Memang ada tambahan dari nilai aset, namun banyak pengamat meminta agar tambahan aset ini diverifikasi dimana? aset apa? dll.
Adanya skandal proyek korup pembelian ladang minyak Pertamina di luar negeri, adanya kebakaran kilang, adanya piutang Pertamina yang berkali-kali tidak tertagih kepada swasta dalam negeri dan luar negeri membutuhkan investigasi apakah ini bebar atau tidak.
Komentari tentang post ini