JAKARTA-PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat kinerja keuangan yang baik pada Januari-September 2023.
Ini tampak dari penjualan dan laba yang kompak tumbuh
Chief Financial Officer INCO, Bernardus Irmanto dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10) mengemukakan, pendapatan INCO tumbuh 11,9% menjadi US$937,89 juta pada Januari-September 2023, dari US$873,77 juta pada periode sama 2022.
Pertumbuhan pendapatan, ditopang oleh penjualan nikel sebesar 13,71% jadi 50.435 ton nikel dalam mate pada Januari-September 2023, dari 44.347 ton nikel dalam mate pada Januari-September 2022.
Volume produksi nikel INCO juga meningkat 17,62%, dari 43.907 ton nikel menjadi 51.644 ton nikel dalam mate.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban pokok pendapatan INCO sebesar 6% menjadi US$650,9 juta, dari US$614,69 juta pada Januari-September 2022.
Kenaikan beban ini, menurut Irmanto, karena dipicu oleh meningkatnya konsumsi bahan bakar dan biaya-biaya terkait pada Sembilan bulan 2023.
Namun, INCO mampu membukukan laba kotor US$286,9 juta pada Januari-September 2023, naik 10,7% dibanding US$259,08 juta pada periode yang sama 2022.
Adapun laba bersih Perseroan tumbuh 31,29% menjadi US$221,08 juta pada Januari-September 2023 dari US$168,38 juta pada Januari-September 2022.
Irmanto optimistis, Perseroan dapat mencapai target produksi setahun penuh pada tahun ini di kisaran 70.000 ton nikel dalam matte.
Optimisme ini ditunjang oleh kinerja operasional INCO yang bagus sepanjang Januari-September 2023.
Menurut Irmanto, INCO memiliki kinerja produksi yang membaik setidaknya hingga akhir September 2023.
Ini juga tidak lepas dari sejumlah strategi yang dilakukan INCO yakni beralih (switching) ke batubara, yang menjadi salah satu upaya untuk mengontrol biaya energi.
“Fleksibilitas penggunaan batubara dan minyak adalah salah satu keunggulan operasional INCO,” ujarnya. (ANES)
Komentari tentang post ini