BANDUNG-Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan volume perdagangan Indonesia masih terdampak pandemi Covid-19 sejak awal 2020.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Nilai ekspor Indonesia pada April 2020, misalnya, sebesar USD 12,19 miliar atau turun 13,33 persen M-to-M dan 7,02 persen Y-on-Y.
Pada periode tersebut, nilai impor Indonesia sebesar USD 12,54 miliar atau turun 6,10 persen M-to-M dan 18,58 persen Y-on-Y.
Menurut Setijadi, indikator lainnya adalah transportasi kapal barang pada Mei 2020 yang hanya sebesar 21,67 juta ton atau turun 12,98 persen M-to-M dan 10,52 persen Y-on-Y.
Sementara, transportasi kereta barang melalui laut pada periode itu hanya sebesar 3,09 juta ton atau turun 28,86 persen M-to-M dan 28,93 persen Y-on-Y.
Setijadi mengatakan penurunan aktivitas sektor logistik secara umum sekarang ini perlu dimanfaatkan sebagai momentum membangun kompetensi SDM.
Kesempatan ini penting agar perusahaan menjadi lebih siap menghadapi tantangan global dan kebiasaan baru (new normal) setelah pandemi Covid-19.
Komentari tentang post ini