Di Katakombe mereka mengunjungi makam para Paus, terutama makam santo Petrus Rasul, Paus Benediktus XVI dan Paus Paulus VI.
Di dalam Basilika mereka berdiri dan merenung sejenak di depan makam Paus Yohanes XIII yang mencetuskan dan membuka Konsili vatikan II dan makam Paus Yohanes Paulus II, Paus pencinta perdamaian itu.
Hari ini, Rabu, 21 Juni 2023, delegasi kedua dari Buddha Theravada dari Thailandia datang ke Vatikan di bawah tajuk “Walk for Peace” (Berjalan untuk perdamaian) dan melakukan dialog dengan Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragama di Vatikan.
Mereka dipandu oleh Master Phra Sutham Dhitadhammo, Presiden delegasi para Bhikku yang berjalan untuk perdamaian Suanmonkkaphararam.
Delegasi ini beranggotakan 59 orang yang terdiri dari para Bhikku dan kaum awam, mitra kerja mereka.
Lagi-lagi mereka harus menerima kabar pembatalan bertemu dengan Paus yang sudah dijadwalkan karena Paus Fransiskus masih harus beristirahat untuk membantu proses penyembuhan bekas operasi.
Sekalipun demikian, semangat mereka untuk menebar dan memajukan perdamaian tidak luntur. Saya diminta dari Kantor untuk mendampingi para Bhikku dan kaum awam hari ini ke bagian dalam Vatikan dan menjelaskan kepada mereka tentang Vatikan, Basilika Santo Petrus dan segala yang berkaitan dengan Vatikan.
Mereka semua sangat berantusias mengikuti semua penjelasan saya. Sekali-sekali, Presiden delegasi, Master Phra Sutham Dhitadhammo mengambil alih mikrofon dari saya dan memberikan penjelasan tambahan tentang apa yang sudah saya katakan dengan mengaitkan dengan nilai-nilai agama Buddha.
Hal yang membuat saya merasa terkesan, adalah bahwa Presiden Delegasi, Master Phra Sutham memegang tangan saya sejak keluar dari Kantor dan tidak pernah melepaskannya lagi selama perjalanan dan selama saya melakukan penjelasan.
Sedetikpun beliau tidak melepaskan tangan saya.
Hal ini membuat puluhan bahkan ratusan ribu manusia yang membanjiri Vatikan hari ini merasa terkesan dan memotret kami berulang-ulang. Tetapi bukan itu tujuannya.