“Karena di Polres Toba terkesan lambat,”ujar Johansen.
Dalam insiden tersebut, penyerangan menurut Roy Marsen seolah dibiarkan Polres Toba seperti pada video.
Atas hal itu, Roy Marsen akan melapor Polres Toba segera ke Provam Polda Sumut, pekan depan.
Pada video yang beredar, terlihat juga tulang belulang leluhur warga Natumingka digali dari dalam kubur.
Johansen memiliki alasan untuk itu, penggalian secara paksa mereka lakukan demi membuktikan bahwa merekalah pemilik ulayat.
Soaalnya, pihak kehutanan mengaburkan sejarah dan mengatakan kuburan itu hanya gundukan saja.
“Karena kehutanan mengatakan, makam leluhur kami hanya sebuah gundukan tanah. Nah, kami sepakat menggali kuburan nenek moyang kami itu sebagai bukti tulang belulangya ada,”timpal Johansen.
PT TPL melalui Juanda Panjaitan berdalih pihaknya hanya melakukan kegiatan rutin. Ia pun menuding masyarakat melempari para pekerja TPL dengan batu dan kayu-kayu.
“Kalau penyebabnya, yang melakukan yang tahu. Kalau dari TPL melakukan kegiatan. Kalau pada akhirnya ada mereka yang melempari pekerja kita, ya kembali kepada mereka. Kenapa melempari pekerja kita dengan batu dan kayu-kayu. Silakanlah bertanya kepada mereka, apa yang kami lakukan silakan bertanya kepada kami,” ujar Juanda Panjaitan, Selasa 18 Mei lalu.
Komentari tentang post ini