o Nilai variasi kecepatan seismik (dv/v) menunjukkan nilai yang positif dengan simpangan yang besar, dinterpretasikan bahwa tekanan/ stress pada tubuh gunungapi masih relatif tinggi dan relatif dangkal.
o Data deformasi memperlihatkan bahwa tubuh gunungapi mengalami inflasi dengan sumber tekanan berlokasi dangkal, yang berkorelasi dengan terus terjadinya perpindahan tekanan dari dalam tubuh gunungapi ke permukaan bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan hembusan.
o Emisi SO2 dan anomali thermal relatif mengalami penurunan sejak Januari 2024.
o Potensi bahaya dari meningkatya tekanan dan perubahan karakteristik erupsi Gunung Api Semeru ini adalah terjadinya peningkatan gempa guguran yang dapat memic terjadinya awan panas guguran.?
Gunung api Semeru, berlokasi di Kab. Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mempunyai kawah aktif Jonggring-Seloko di sisi tenggara Puncak Mahameru. Erupsi G. Semeru umumnya erupsi abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.
Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk.
Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.
Pada saat terjadi erupsi eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di G. Semeru.
Komentari tentang post ini