Manfaat yang sebesar-besarnya dari kerjasama internasional ini hanya akan didapatkan oleh negara yang memiliki daya saing paling kuat.
“Di tengah perekonomian domestik yang masih menghadapi masalah fundamental dan struktural, kondisi produksi dan daya saing Indonesia, khususnya Jawa Barat di dunia internasional masih relatif rendah. Penyelesaian terhadap permasalahan fundamental ini memerlukan kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak,” imbuhnya.
WJI ini merupakan pionir dalam pengembangan Regional Investor Relations Unit (RIRU).
Langkah ini tentunya memperhatikan posisi strategis Jabar dalam perekonomian nasional, seperti pangsa terhadap PDB Nasional yang mencapai sekitar 14%, kontribusi ekspor nonmigas mencapai 18% (terbesar secara nasional), dan kontribusi terhadap inflasi nasional sekitar 18,5%.
Jabar juga menjadi basis lumbung padi nasional, industri manufaktur nasional, dengan jumlah penduduk terbesar secara nasional.
“Sebagai pionir dalam pembentukan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, tentunya keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh Jawa Barat dapat memacu daerah lainnya membangun hal yang sama. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar Forum Pengembangan Ekonomi Jawa Barat ini dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi Jabar sehingga dapat memberikan sumbangsih yang besar, tidak hanya kepada Provinsi Jabar namun juga kepada perekonomian nasional,” demikian Agus mengungkapkan harapan Bank Indonesia selaku inisiator pembentukan WJI.
Komentari tentang post ini