JAKARTA – Dengan didukung ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, wilayah Indonesia Timur memiliki potensi yang besar dalam upaya pengembangan industri manufaktur, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Misalnya, di Maluku, wilayah ini berhasil menumbuhkan industri penghasil minyak atsiri, hasil hutan non-kayu, dan hasil laut.
”Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri dalam upaya meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri. Langkah strategis ini terbukti membawa dampak positif yang luas bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan investasi, ekspor, dan tenaga kerja,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/6).
Guna mendukung pelaksanaan hilirsasi industri di wilayah Indonesia Timur, Kemenperin melalui salah satu unit kerjanya di bawah binaan BSKJI, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon berperan aktif memberikan pelayanan jasa industri bagi pelaku usaha dan masyarakat setempat dan sekitar.