Ia meyakini baru tahun 2021 pariwisata rebound yang penting bisa melalui ini dengan baik serta meyakini akan mengalami proses yang luar biasa pada saat pandemi ini, dan yakin sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif justru bisa lebih baik daripada sebelumnya.
“Karena kita banyak belajar di sini, kita banyak belajar menghadapi tantangan ini. Dan saya rasa ini sebuah spirit yang perlu kita kobarkan agar kita tetap optimis terhadap pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Menparekraf menyadari memang kontribusinya sangat luar biasa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini juga terkait meski ada yang tidak, dan sangat saling menunjang satu sama lain.
Kalau yang berkaitan dengan khususnya DSP, Menparekraf sampaikan tetap jalan terus, tapi memang pembangunan secara fisik harus kita tunda ada beberapa kendala-kendala, hanya planning tetap jalan terus.
“Bisa lihat contohnya di Danau Toba misalnya, pada saat bulan Juni sudah selesai ya kita langsung jalan. Justru saat ini kita manfaatkan kesempatan untuk meredesain, tadi arahan Bapak Presiden, untuk meredesain bagaimana pariwisata yang lebih baik ke depan, mumpung lagi kayak gini,” katanya.
Misalnya, Menparekraf saat berbicara yang standar-standar basic sebenarnya sangat diperlukan, misalnya kalau melihat pasar tradisional Indonesia sebetulnya sebuah objek wisata yang bagus, kalau bersih toiletnya bersih, bagus, keamanan, dan kenyamanannya juga bersih.
“Jadi sebetulnya, keunikan Indonesia itu justru bisa dieksploitasi lebih dengan yang ada sebetulnya. Tapi infrastruktur yang berkaitan dengan konektivitas: airport/bandara, jalan, dan sebagainya harus tetap dibangun. Dan itu dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan terus kita melakukan koordinasi untuk persiapan-persiapan pasca Covid-19 nanti,” jelasnya.
Komentari tentang post ini