Sementara itu, menurut Gunadi, sejauh ini WSKT fokus pada pembangunan infrastruktur berupa jalan tol, termasuk pembangkit listrik.
Saat ini perseroan memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, sedangkan nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp60 triliun.
Selain jalan tol, kata Gunadi, untuk mendukung target pencapaian kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) oleh pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23 persen dari total kebutuhan energi nasional, WSKT berkontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT.
Menurut Djani, pemilihan WSKT sebagai kontraktor EPC untuk pembangunan lima unit PLTMH dan dua unit PLTA tersebut, karena Waskita memiliki reputasi yang baik dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur berskala besar.
Lebih lanjut Djani merincikan, lima unit PLTMH di Sumatera Utara telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero), dengan kapasitas masing-masing 2×3,5 MW (dua proyek), 2×4,9 MW (satu proyek) dan 2×5 MW (dua proyek) atau total kapasitas PLTMH mencapai 42,98 MW.
Komentari tentang post ini