JAKARTA-Pelaksanaan proyek infrastruktur Mass Rapid Transit (MRT) DKI Jakarta saat ini dinilai timingnya tepat. Karena sangat menguntungkan dari sisi pembiayaan. Apalagi kurs yen sedang melemah terhadap dollar AS. “Kurs yen terdepresiasi 25% terhadap dollar. Ini proyek lebih murah dari nilai proyek awal,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami di Jakarta,Senin,(15/4).
Menurut Dono, pembangunan mega proyek yang bisa mengikis kemacetan ini sudah tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda. Meski proyek ini diprotes oleh warga Jl Fatmawati dan sekitarnya yang menolak rute layang MRT. “Kami berkeyakinan tidak ada alasan proyek ini ditunda lagi. Minimal menentukan pemenang dan konstruksi fisik secepatnya,” tambahnya.
Lebih lanjut kata Dono, pihaknya dikejar deadline. Karena memang waktu yang makin mendesak. “Dalam 4 minggu kami dikasih waktu untuk mengejar yang 5 tahun (tertunda),” tuturnya
Selain itu, Boestami menilai, sangat tepat proyek MRT Jakarta ini, digarap dalam waktu dekat. Apalagi, secara pendanaan agak “mengecil”. “Ini sedang untung saja. Ini yen melemah, ini momentum untuk memanfaatkan,” tegasnya
Komentari tentang post ini