Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, ia membawahi hampir 50 karyawan yang terdiri atas mandor serta krani rawat dan panen.
Berbekal ilmu agribisnis yang dimiliki sebagai lulusan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta, ia bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di wilayahnya.
Mulai dari proses pemeliharan kebun, panen tandan buah segar (TBS) dan juga pengelolaan tenaga kerja.
Dengan tim yang lebih senior dari segi usia dan pengalaman, ia percaya diri dapat mengelola wilayahnya dengan baik.
Di bawah tuntutan zaman yang kian maju, perkembangan digitalisasi menjadi bagian besar dalam transfer pengetahuan yang diberikan perusahaan.
Dalam meningkatkan efisiensi dan produktifitas, Zidan dan timnya terus meningkatkan keahlian dan kemampuan untuk mengelola perkebunan sawit berbasis digitalisasi yang diterapkan oleh PT GSPP.
“Kerja sama tim menjadi sebuah proses untuk terus belajar dan bertumbuh agar menjadi tim operasional yang excellent. Tentu saja, pengalaman dan keahlian yang kami dapatkan juga menjadi bekal untuk kami di masa depan,” ungkap Zidan.
Zidan bersyukur bisa bekerja di industri kelapa sawit, khususnya di Astra Agro.
Tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja yang mumpuni, ia juga bisa dekat dengan keluarga dan tidak lagi harus melakukan perantauan.
Baginya, bekerja di Astra Agro memberikan jaminan kesejahteraan bagi dirinya serta tim yang ia bawahi.
Bicara kemajuan atau pun kesejahteraan, ia melihat sawit sebagai harapan.
“Kalau sudah berurusan dengan sawit, semuanya pasti terjamin,” ujar Zidan dengan penuh optimisme.
Komentari tentang post ini