Sementara itu Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono menegaska semua kegiatan yang dilakukan MPR sifatnya tidak hanya seremonial namun bagaimana kita juga merefleksikan diri setelah 72 tahun MPR berkiprah. “Tentu proyeksi ke depan MPR harus lebih baik berkiprah dan berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Diuraikan, dalam rangkaian HUT MPR sebelumnya telah didahului oleh berbagai kegiatan. Semua rangkaian kegiatan HUT, diisi dengan berbagai kegiatan yang reflektif dan proyektif terhadap perjalanan bangsa ke depan khususnya terkait implementasi, wewenang, dan tugas MPR.
Dari kegiatan itu diharapkan MPR bisa mendapatkan momentum agar ke depan MPR lebih kontributif dalam penyelenggaraan negara. “Sebagai salah satu bagian dari organ tata negara yang diberi mandat oleh konstitusi untuk melaksanakan wewenang dan tugas tentu saja MPR harus terus meneruskan menyesuaikan dengan perkembangan politik, tata negara, dan masyarakat,” paparnya.
Kegiatan doa dan dzikir bersama sendiri, menurut Ma’ruf Cahyono, adalah dalam konteks kita ingin bersyukur setelah 72 tahun MPR bisa berkiprah dan berperan. “Kita berdoa semoga ke depan MPR tetap mampu menjalankan tugas dan wewenang konstitusional sesuai dengan harapan masyarakat,” harapnya.