Penjual kecil tidak memiliki volume yang cukup untuk memasok bahan baku semurah pengusaha besar serta tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk mendapatkan harga terbaik dari penyedia layanan atau gudang.
Hal ini mendorong Zilingo untuk memperluas bisnis intinya menjadi lebih dari sekedar marketplace. Perusahaan ini segera mengembangkan sistem milik sendiri bagi para penjual fesyen untuk dapat terhubung dengan produsen di seluruh Asia, mendapatkan tarif pengadaan (procurement) terbaik, mendapatkan layanan logistik yang dioptimalkan, layanan keuangan, asuransi, pinjaman serta analitik.
Pada tahun 2018, Zilingo melihat pertumbuhan pendapatan secara eksponensial setelah berinvestasi dalam pembangunan kapabilitas B2B dan kemampuan rantai pasokannya dan menghadirkannya lewat platform Zilingo AsiaMall dan Z-Seller. Saat sebagian besar perusahaan e-commerce lainnya tetap fokus pada transaksi B2C dan C2C, pendekatan yang dilakukan oleh Zilingo termasuk unik dan terpusat untuk menciptakan nilai tambah bagi para
penjual fesyen.