JAKARTA-PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mengaku akan lebih fokus untuk menerapkan strategi efisiensi biaya dalam upaya meningkatkan pendapatan di 2023, setelah per Kuartal III-2022 kinerja keuangan perseroan dihantui tren penurunan harga komoditas.
Menurut Direktur ZINC, Evelyne Kioe, tahun ini banyak variabel di luar kendali perseroan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan ZINC, mulai dari penurunan harga komoditas, kenaikan harga energi, resesi, penyusutan ekonomi global dan kenaikan inflasi.
“Untuk itu, kami akan memfokuskan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi kinerja pada 2023,” kata Evelyne dalam siaran pers ZINC yang dikirim melalui surat elektronik, Jumat (2/12).
Dalam keterangannya, per Kuartal III-2022 jumlah laba bersih ZINC hanya senilai Rp12,95 miliar atau anjlok 80 persen (year-on-year).
Penurunan laba ini terutama dipengaruhi oleh pendapatan perseroan selama sembilan bulan pertama di 2022 yang melorot 11 persen (y-o-y) menjadi Rp551,81 miliar.
Evelyn menyampaikan, salah satu penyebab terkoreksinya nilai penjualan dan laba bersih per Kuartal III-2022 tersebut adalah, karena harga komoditas yang cenderung menurun akibat dampak kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve AS.
Komentari tentang post ini