JAKARTA-Ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID 19, agar kegiatan usaha yang dijalankan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional tidak menimbulkan risiko di bidang kesehatan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menjelaskan setidaknya terdapat 3 langkah adaptasi hadapi kenormalan baru.
Pertama, penggunaan teknologi yang semakin intensif termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang.
Kedua, memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha
Dan ketiga, meningkatkan kesempatan untuk memperat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha.
Dalam kegiatan Tasyakuran Program Penguatan Ekosistem Halal Value Chain, yang dilaksanakan pada 27 Juli 2020 di Jakarta secara virtual Dody menjelaskan BI berkerjasama lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) selalu berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah sehingga dapat bersaing secara nasional maupun global.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC) yang meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis proses dengan menekankan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah.
Komentari tentang post ini