Bagi Indonesia menurut Novanto, Bahrain merupakan negara sahabat di kawasan Teluk. Sejak dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Bahrain pada 1976, hubungan bilateral kedua negara terus berjalan baik. “Saya mencatat, pada tahun 2000, saat kunjungan Presiden RI ke-4, Bapak Abdurrahman Wahid ke Bahrain, kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Dalam kunjungan Ketua Parlemen Bahrain kali ini, DPR RI dan Parlemen Bahrain sepakat menandatangani MoU untuk saling meningkatkan kerja sama di berbagai bidang,” tambah Novanto.
Karena itu, DPR RI mendukung penuh berbagai upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, baik itu terkait bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Untuk kerja sama di bidang ekonomi, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai 76,156 juta US dollar. Tahun 2016 meningkat 101,411 juta US dollar. Nilai ini akan terus meningkat di tahun mendatang. Indonesia mendorong pengusaha Bahrain untuk berinvestasi di Indonesia. “Kerja sama sosial dan budaya juga akan ditingkatkan, terutama melalui aktivitas people to people contact, agar masyarakat kedua negara bisa lebih saling mengenal satu sama lain,” ungkapnya.