Sementara yang mengalami penurunan terbesar adalah nikel dan barang daripadanya sebesar US$191,5 juta (26,18%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Februari 2025 naik 21,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 49,02%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 31,13%.
Ekspor nonmigas Februari 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,29 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,35 miliar, dan India US$1,65 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,79%.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,52 miliar dan US$1,49 miliar.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$18,86 miliar, naik 5,18% dibandingkan Januari 2025 dan naik 2,30% dibandingkan Februari 2024.
Impor migas Februari 2025 senilai US$2,87 miliar, naik 15,50% dibandingkan Januari 2025 namun turun 3,76 persen dibandingkan Februari 2024. Impor nonmigas Februari 2025 senilai US$15,99 miliar, naik 3,52% dibandingkan Januari 2025 dan naik 3,47% dibandingkan Februari 2024.