JAKARTA-Pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2021 telah mendorong adopsi teknologi finansial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Di satu sisi, pesatnya adopsi teknologi finansial di Tanah Air menghadapi tantangan karena masih rendahnya tingkat literasi digital dan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan datanya.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Indonesia, indeks literasi digital di Indonesia termasuk dalam kategori sedang dengan skor indeks 3,49.
Pilar Digital Culture secara umum mendapatkan skor indeks tertinggi (3,90), sedangkan pilar Digital Safety mendapatkan skor indeks yang paling rendah (3,10).
Sementara itu, data WeAreSocial 2022 memperlihatkan masih tingginya keraguan masyarakat terhadap privasi dan keamanan siber.
Misalnya, 36,4% masyarakat mengaku masih merasa cemas jika perusahaan menggunakan data pribadi mereka.
Bahkan 60,3% diantaranya juga belum bisa membedakan mana informasi yang asli dan nyata di internet.
Untuk itu, perlu upaya-upaya berkelanjutan bukan saja dalam hal meningkatkan inovasi keamanan, tetapi juga dalam edukasi maupun kampanye literasi digital.