JAKARTA-DBS Treasures Private Client pada kuartal II-2022 mencatat peningkatan total aset yang dikelola atau Asset Under Management (AUM) sebesar 18% serta meningkatnya jumlah nasabah DBS Treasures Private Client mencapai 9% year-on-year.
Pencapaian ini turut memeriahkan perayaan ulang tahun ke-4 DBS Treasures Private Client, yang menandakan perjalanannya selama empat tahun menemani nasabah segmen High Net Worth Individuals (HNWI) dalam mengelola dan memaksimalkan aset kekayaan melalui solusi terkurasi lintas generasi agar selalu terdepan menavigasi transformasi dunia.
Hadir dalam puncak perayaan DBS Treasures Private Client yaitu Chief Investment Officer DBS Bank Hou Wey Fook sebagai pakar investasi serta management Bank DBS Indonesia.
Dalam sesi eksklusif bersama Hou Wey Fook, dia menyampaikan komitmen wealth preservation sebagai bagian dari solusi terkurasi lintas generasi DBS Treasures Private Client, serta insight dan market outlook dalam menghadapi situasi inflasi saat ini.
“Terkait makro ekonomi saat ini, memasuki triwulan ketiga, tantangan utama yang dihadapi pasar adalah inflasi yang tak kunjung reda, sikap hawkish Bank Sentral AS, serta meningkatnya risiko resesi dan penurunan peringkat keuntungan. Terdapat beberapa poin penting yang dapat diperhatikan. Salah satunya adalah kinerja sektor teknologi di Tiongkok akan terus unggul sehingga mendorong ekuitas tetap bullish. Anda dapat tetap berinvestasi di perusahaan besar dan berkualitas di sektor teknologi Amerika Serikat. Kemudian, fokus pada instrumen pendapatan tetap yang berkualitas, dibandingkan dengan mempertahankan aset kas yang akan tergerus inflasi. Industri yang juga dapat dipertimbangkan adalah konten, baik para pemilik konten, model bisnis konten yang memasukkan iklan di dalamnya, serta konten yang dibuat oleh para pengguna,” papar Chief Investment Officer, DBS Bank Hou Wey Fook.