Adapun rasio pembayaran dividen (Dividend Payout) BNI untuk tahun buku 2022 telah meningkat menjadi 40% atau mencapai Rp4,39 triliun, dari sebelumnya sebesar 25% untuk tahun buku 2021.
Royke menjelaskan indikator keuangan BNI juga dalam kondisi yang sehat.
Rasio kecukupan permodalan (CAR) perseroan dapat dijaga di level 21,9% per September 2023, meningkat dari 18,9% pada periode yang sama tahun lalu serta jauh di atas persyaratan minimum sebesar 13,8%.
Royke menambahkan, BNI tetap mampu menggenjot investasi yang tercermin dari kenaikan bujet belanja modal (Capital Expenditure) untuk 2023 sebesar 70% YoY, serta rencana tambahan penyertaan modal beberapa perusahaan anak yang telah masuk dalam rencana bisnis di tahun ini.
“Dengan outlook pertumbuhan bisnis yang positif sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang prudent dan berkualitas, maka kami percaya laba akan terus menguat sehingga penguatan modal akan dapat terus terjadi secara organik,” pungkas Royke.