JAKARTA-Direktur Imparsial, Gufron Mabruri menilai, menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi mempertontonkan dirinya sebagai perusak demokrasi.
Kondisi ini sudah disoroti media-media asing, sehingga Jokowi tidak boleh menganggap remeh dengan situasi ini.
Cap perusak demokrasi itu disematkan setelah Jokowi berupaya membangun “politik dinasti” melalui pencawapresan anaknya, Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Gufron Mabruri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat 3 November 2023.
“Kami menilai, kondisi kemunduran demokrasi di akhir era pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak bisa dan tidak boleh dibiarkan terus terjadi, mengingat demokrasi merupakan capaian politik yang diperjuangkan dengan susah payah pada tahun 1998 dan harus terus dipertahankan,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Untuk merespon hal tersebut, dibutuhkan adanya bangunan gerakan pro demokrasi untuk menyelamatkan demokrasi dari kemunduran, termasuk dengan menjadikan politik elektoral sebagai momentum dan media untuk mengoreksi semua kebijakan dan langkah politik Presiden Joko Widodo yang memundurkan capaian politik reformasi 1998 tersebut.”
Komentari tentang post ini