Dengan cara itu, lanjut Ara, sehingga tak lagi ada masalah SARA dalam politik dan demokrasi. Jakarta ini penting dengan figur gubernur yang berkinerja baik dan memiliki komunikasi politik yang baik dengan Presiden RI. “Mayoritas konstituen PDIP di Jakarta pun mendukung Ahok,” ujarnya.
Diakui Ara, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus belajar komunikasi politik yang santun, menghargai orang lain, masyarakat dan parpol. Yaitu, bagaimana parpol yang berseberangan selama ini bisa menjadi kawan sekaligus mendukung Ahok sendiri, khususnya dalam Pilkada DKI Jakarta, yang akan digelar Februari 2016 mendatang itu.
Putra politisi senior PDIP Sabam Sirait ini menambahkan berdasarkan survei Ahok masih tertinggi. Karena itu, parpol jangan salah mendengar suara rakyat. Artinya suara parpol harus sejalan dengan suara rakyat. Dan kalau rakyat ada yang bilang Ahok tidak santun, kasar dan sebagainya, maka dia harus belajar ke Presiden Jokowi,” tegasnya
Sementara itu Agun Gunandjar menegaskan keputusan Golkar mendukungan Ahok berdasarkan basis kinerja. Dalam hal ini Golka menilai Ahok merupakan calon yang bersih, punya itikad baik, beran melawan arus. Meski banyak orang bilang kasar dan tidak santun.