JAKARTA – Pelaku usaha sebenarnya sudah mengantisipasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan memasukkan kenaikan tersebut dalam penghitungan harga barang.
“Diskusi kenaikan harga BBM ini sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir dan sebenarnya banyak yang sudah memasukkan kenaikan harga BBM ke dalam harga barang mereka,” kata Analis lembaga pemeringkat PT ICRA Indonesia Kreshna D Armand di Jakarta,Jumat,(22/3).
Dalam perhitungan Kreshna, kenaikan harga BBM tersebut diperkirakan akan mencapai sebesar Rp1.500 dan akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga barang lain.
“Jadi kalau misalnya harga BBM itu naik menjadi Rp6.000, kenaikan harga barang lain pasti ada tapi sudah tidak linier lagi kalau kita tarik dengan harga kenaikan BBM itu,” tambahnya.
Lebih jauh Kreshna menambahkan kenaikan harga BBM bersubsidi memang hampir dipastikan akan menyentuh semua lapisan masyarakat, oleh karena itu kemudian menjadi hal yang politis.
Selain itu, lanjut Kreshna, subsidi BBM memang memperberat APBN.
Komentari tentang post ini