SURABAYA-Peluang investasi kelautan di Jawa Timur (Jatim) sangat potensial karena beberapa komoditi perikanan dan kelautan Jatim telah diekspor ke mancanegara sehingga menambah devisa negara. Gubernur Jatim, Soekarwo menyebutkan sebesar 1,3 Miliar Dollar Amerika Serikat (AS) atau 27% ekspor kelautan nasional pada 2014 ini berasal dari Jatim. “Komoditi perikanan dan kelautan seperti udang, lele, tuna, rumput laut dari Jatim telah menambah devisa negara,” ujarnya.
Dijelaskannya, Jatim telah mengembangkan budidaya tambak udang dan bandeng di wilayah pesisir. Luas areal perikanan budidaya di wilayah pesisir Jatim sebesar 51.292 HA, dengan volume produksi sebesar 177.077 ton. Sedangkan potensi budidaya laut mencapai 134.832 HA dengan nilai produksi sebesar Rp. 1,1 trilyun. “Selain banyaknya volume produksi hasil budidaya ikan laut dan tambak, tahun 2014 Pemprov Jatim juga memiliki 14 pelabuhan perikanan,” imbuhnya.
Selain pembangunan infrastruktur berupa pelabuhan di Jatim, upaya man power building khususnya nelayan akan dilakukan dengan meningkatkan ketrampilan penangkapan ikan di laut. Nelayan Jatim harus merubah pola penangkapan ikan, dari penangkapan di perairan pantai menjadi penangkapan ikan di perairan dalam. “Kebiasaan nelayan one day fishing dengan menggunakan alat sederhana harus diubah dengan teknologi baru, agar nelayan bisa bertahan di tengah lautan hingga seminggu. Makin lama nelayan di laut maka hasil tangkapannya akan semakin banyak,” ungkapnya.