JAKARTA-Ekspor nonmigas dari industri pengolahan sepanjang Januari-September 2020 tercatat sebesar USD94,36 miliar.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih memberikan sumbangsih paling besar terhadap total nilai ekspor nasional pada periode yang sama.
“Artinya, sektor industri kita tetap agresif mendobrak pasar internasional di tengah masa yang sulit karena dampak pandemi Covid-19,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, R. Janu Suryanto di Jakarta, Jumat (23/10).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari–September 2020 berada di angka USD117,19 miliar.
Sementara kontribusi nilai pengapalan dari sektor industri pengolahan menembus 80,5 persen.
“Neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-September 2020 adalah surplus sebesar USD8,87 miliar,” ungkap Janu.
Adapun kinerja gemilang ditorehkan oleh industri makanan dengan nilai ekspornya mencapai USD21,31 miliar atau naik 10,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Selanjutnya, diikuti industri logam dasar yang mencatatkan nilai ekspornya sebesar USD16,96 miliar atau naik 30,7 persen dari capaian di periode yang sama tahun lalu.
Komentari tentang post ini