Lebih lanjut Ibas menambahkan spirit sumpah pemuda adalah mewujudkan Indonesia tanpa diskriminasi dalam segala bidang dan pemuda harus terus mengembangkan potensi diri untuk membangun. “Generasi Muda yang juga merupakan ‘Generasi Millenial’ atau ‘Generasi Y’ harus mengambil bagian menjadi lokomotif pembangunan. Selalu memiliki spirit untuk terus belajar menguatkan kecerdasan karakter, memiliki semangat ‘harus bisa’, mampu berkarya dan berprestasi secara konkrit. Dalam kata lain generasi muda harus mencari jalan untuk maju bukan jalan buntu,” jelas Ibas.
Menanggapi anggapan bahwa pemuda masih disangsikan dari sisi pengalaman dan emosional Ibas menilai hal itu justru sebagai koreksi dan tantangan. “Yang tua sudah pernah muda, tapi yang muda belum pernah tua” begitu katanya. Tidak bisa dipungkiri, pemuda identik dengan proses belajar sekaligus memperkaya pengalaman; tetapi tidak bisa dipungkiri juga, bahwa pemuda identik dengan semangat, kreativitas dan inovasi. Sudah banyak contoh kesuksesan yang mampu diraih saat usia muda. Seperti, banyaknya mereka yang sukses dalam kejuaraan sains, olahraga, pendidikan akademik, gelar doktor, pengusaha, politisi, pejabat publik dan berbagai cerita kesuksesan lainnya. Jadi saya kira anggapan seperti itu dijadikan saja koreksi dan evaluasi untuk kita termotivasi dalam berkarya lebih besar. Yang jelas, generasi muda harus rasional bukan emosional tetapi tetap pragmatis konstruktif,” tambahnya.