JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan berat pada perdagangan saham sesi pertama, Selasa (18/3/2025). Indeks sempat anjlok ke level 6.011,842, meski akhirnya merosot 395,866 poin atau anjlok 6,12% menjadi 6.076,081 pada sesi I, Selasa (18/3/2025).
Penurunan tersebut berbanding terbalik dengan bursa saham Asia yang justru menguat pada sesi pertama Selasa (18/3/2025) ini. Indeks Nikkei 225, Hang Seng dan Straits Times siang ini menguat di atas 1%, masing-masing 1,36%, 1,77% dan 1,17%. Kecuali indeks Shanghai naik tipis 0,01%.
Menurut tim analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, penurunan IHSG siang ini merupakan kelanjutan dari hari Senin (17/3/2025). “Pelemahan IHSG kemarin (17/3/2025) cenderung dipengaruhi oleh baik saham-saham spekulatif seperti DCII dan BREN, maupun saham-saham unggulan seperti BMRI dan BBCA,” tulis tim analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Pada sesi I, Selasa (18/3/2025), harga saham BREN, misalnya, merosot tajam sebesar 16,35% menjadi Rp4.790 per unit. Harga saham TPIA tersungkur 19,92% menjadi Rp5.325 per unit. Saham BRPT merosot 23,23% jadi Rp595 per unit. Saham DCII juga anjlok 20% ke harga Rp115.800 per unit.