JAKARTA-Pertumbuhan industri non migas sepanjang 2013 tetap menunjukkan tren positif kendati situasi perekonomian dunia belum pulih dari krisis. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan industri non migas tetap mampu melampaui pertumbuhan ekonomi. Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam jumpa pers “Kinerja Sektor Industri dan Kementerian Perindustrian Tahun 2013 serta Proyeksi Pertumbuhan Industri tahun 2014” di Jakarta, Senin (23/12).
Data Kemenperin mencatat, pada triwulan III-2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami sedikit perlambatan. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi nasional selama triwulan III-2013 hanya mencapai 5,83%, lebih rendah dari pertumbuhan kumulatif pada periode yang sama tahun 2012 sebesar 6,26%. “Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia lainnya, kecuali China dan Filipina yang masih tumbuh di atas 7%,” terangnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu didukung oleh pertumbuhan tiga sektor utama, khususnya sektor industri pengolahan. Pada triwulan III- 2013, sektor Industri Pengolahan tetap menjadi motor dan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar. Pada kurun waktu tersebut, sektor industri pengolahan mencatat pertumbuhan sebesar 5,55%, dimana Industri Pengolahan Non Migas mencapai pertumbuhan sebesar 6,22% (yoy), sedang Industri Migas mengalami kontraksi sekitar 3,32%. “Dengan pertumbuhan sebesar 6,22% tersebut, maka pertumbuhan Industri Non Migas selama triwulan III-2013, tidak saja sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2012 yang sebesar 6,21%, tetapi juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,83%,” ujarnya.
Komentari tentang post ini