“Jika ini ke depan berjalan baik, bank akan semakin besar based nasabahnya. UMKM juga semakin memiliki akses market yang lebih luas,” katanya.
Sementara itu dalam menghadapi daya beli masyarakat yang masih turun ditambah indeks bisnis UMKM yang turun, MenKopUKM menegaskan, jika tidak segera dilakukan upaya untuk mengantisipasi maka akan timbul problem sosial politik yang besar.
“Situasi yang sulit ini harus dihadapi dengan upaya gotong royong. Menerapkan ICS serta membangun ekosistem,” ucapnya.
Menteri Teten juga mengajak perbankan untuk ikut mendorong UMKM dalam memaksimalkan potensi ekonomi domestik.
Mengoptimalkan produk dari Sumber Daya Alam (SDA) unggulan di daerah, mengingat bahan baku yang melimpah di Indonesia.
“UMKM ini backbone ekonomi dalam negeri. Dukungan industri termasuk perbankan diharapkan sektor UMKM ini tumbuh bukan menjadi sunset industry (penurunan). Memang berat (ekonomi) tetapi kalau kita optimistis dan bersama pasti bisa,” katanya.