JAKARTA-MenkopUKM Teten Masduki memaparkan beberapa strategi utama yang akan dan sedang dilakukan untuk meningkatkan ekspor UMKM.
Pertama, penguatan database, pemetaan potensi produk maupun pasar melalui Basis Data Tunggal UMKM, preferensi pasar di negara tujuan, jaringan distribusi dan gudang di luar negeri, serta affirmative-action penurunan tarif di negara tujuan dan memperluas kerja sama dagang luar negeri.
“Butuh peran aktif Kemenlu, KBI/KJRI, Atase Perdagangan dan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center/ Pusat Promosi Perdagangan Indonesia), BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) serta beberapa inkubasi ekspor swasta yang sudah kuat,” jelasnya seperti dikutip dari situs Kemenkop UKM.
Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan produk melalui program pendidikan dan pelatihan, sekolah ekspor (target 500 ribu eksportir), standardisasi dan sertifikasi, dan factory sharing (berbagi pabrik di kawasan terpadu UMKM).
“Kami telah membuka pendaftaran bagi UKM yang memenuhi syarat untuk sertifikasi ISO (International Organization for Standardization), HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) SNI (Standar Nasional Indonesia), Organik, FSSC (Food Safety System Certification)/BRC (British Retail Consortium) , dan SVLK (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu),” ujar MenkopUKM.
Komentari tentang post ini