JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengemukakan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 sebesar 5,02% atau nomor 3 (tiga) di antara negara-negara anggota G-20. Sementara laju inflasi hanya 3,02% atau lebih rendah dibanding 2015 sebesar 3,35%. Sedangkan APBN 2017 sebesar Rp 2.080 triliun. “Kalau melihat angka-angka itu, mestinya kita semuanya harus optimistis, bahwa tahun demi tahun bakal lebih baik. Jadi jangan sampai ada yang menyampaikan kemana-mana, apalagi dalam forum-forum, baik di daerah, baik forum nasional maupun internasional, ada rasa pesimistis,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/2).
Presiden mengaku optimis dengan trend perkembangan ekoonomi domestik. Tercatat, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding negara se kawasan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi nasional diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia juga ada perlambatan. Karena itu, ia pun meminta para menterinya agar bekerja dengan penuh rasa optimistis. “Tapi optimistis yang realistis, optimistis yang berpijak pada kondisi-kondisi yang objektif, tidak awur-awuran, ada kalkulasinya. Optimistis tapi harus ada kalkulasinya,” tutur Presiden.
Komentari tentang post ini