JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 dapat menggandeng desainer lokal menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kiprah desainer lokal diharapkan mampu menguasai pasar dalam negeri dan meningkatkan pangsa pasar global. “Untuk dapat menghadapi persaingan global, Indonesia harus menguasai pasar ASEAN terlebih dahulu. Dalam melindungi pertumbuhan produk fesyen Indonesia, Kemendag telah menetapkan strategi pemasaran produk yang mengacu pada produk warisan budaya,” tegas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pada pembukaan IFW di Jakarta Convention Center (JCC) Kamis (26/2).
Data Kemendag menyebutkan ekspor fesyen periode 2010-2014 mengalami pertumbuhan positif 8,27% per tahun. Pada 2013, nilai ekspor produk fesyen Indonesia sebesar USD 11,78 miliar. Sementara nilai ekspor fesyen Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai USD 13,93 miliar atau mengalami peningkatan 18,24% dibandingkan nilai ekspor tahun 2013, dengan negara utama tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat (35,64%), Jepang (6,76%), Jerman (5,94%), Uni Emirat Arab (4,72%), dan Afrika Selatan (4,28%). “Berdasarkan data tersebut, industri fesyen Indonesia memiliki potensi yang besar dalam peningkatan ekspor,” imbuhnya.