Menurutnya, menjelang Pilpres 9 Juli 2014, perkembangan ekonomi nasional sepanjang Januari-Mei 2014 tetap menunjukkan fundamental yang kokoh di tengah perlambatan ekonomi global dan volatilitas harga komoditas dunia. “Ini tentunya dapat tercermin dari tingginya realisasi investasi yang masuk sepanjang periode tersebut, tidak hanya padas ektor riil tetapi juga terjadi aliran modal masuk pada setor pasar modal,” papar Firmanzah di Jakarta, Senin (16/6) pagi.
Dalam rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada triwulan 1 -2014, realisasi investasi yang masuk mencapai Rp.106,6 triliun atau naik 14,6% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi investasi triwulan 1-2014 ini menjadi rekor tertinggi kinerja investasi triwulan dalam tiga tahun terakhir. Dengan tren seperti ini, Prof. Firmanzah memperkirakan, target investasi tahun 2014 sebesar Rp 456,6 triliun diprediksi dapat tercapai.
Firmanzah menambahkan, besarnya kepercayaan dunia terhadap perekonomian Indonesia juga tercermin dari derasnya aliran modal masuk sepanjang Januari-Mei 2014. Bank Indonesia mencatat hingga akhir Mei 2014 arus modal yang masuk ke mencapai Rp130 triliun dan tersebar pada berbagai instrument keuangan baik surat berharga maupun instrument lainnya di pasar modal. “Tren peningkatan kepercayaan pasar dan investor global terhadap perekonomian Indonesia merupakan potret atraktifnya perekonomian nasional dalam satu decade terakhir. Stabilitas dan fundamental ekonomi nasional yang terus menunjukkan penguatan ini menjadi modal besar untuk mempercepat serta memperluas program-program pembangunan yang sedang berjalan saat ini,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan itu.