Realisasi marketing sales ini setara dengan pertumbuhan sebesar 58 persen dari pencapaian di 2020 yang senilai Rp898,7 miliar.
Menurut Budianto, penjualan dari Cikarang tetap dominan, dengan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total marketing sales di 2021, sedangkan sebesar 35 berasal dari Kendal dan lainnya.
Pada 2021, marketing sales dari Cikarang meningkat 48 persen menjadi Rp928,1 miliar dengan luasan lahan mencapai 26,5 hektar, dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp626,6 miliar dengan luasan lahan 14,9 hektar.
“Dari penjualan tanah matang di Cikarang sebesar Rp624,2 miliar, yang sebesar 58 persen berasal dari investor domestik dan sebesar 42 persen berasal dari investor asing,” kata Budianto.
Sementara itu, penjualan dari Kendal memberikan kontribusi sebesar 30 persen atau senilai Rp423,9 miliar, dengan luasan lahan 31,7 hektar terhadap marketing sales di 2021.
Capaian ini lebih tinggi dari target yang sebesar Rp400 miliar atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan realisasi di 2020 yang senilai Rp216,2 miliar.