Dengan adanya beban pajak penghasilan hingga akhir Kuartal III-2024 yang sebesar Rp54,66 miliar, maka laba bersih periode berjalan yang dicatatkan UNSP menjadi Rp2,03 triliun atau terbang 1.228,01 % dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 senilai Rp152,98 miliar.
Adapun besaran laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama sembilan bulan pertama tahun ini juga sebesar Rp2,03 triliun atau meroket 1.240,1 % dibandingkan dengan laba bersih periode Januari-September 2023 yang senilai Rp151,6 miliar.
Akibat lonjakan laba bersih 9M24 tersebut, maka nilai defisit saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 30 September 2024 tersisa Rp12,08 triliun atau bisa ditekan 14,39 % (year-to-date).
Dengan demikian, defisiensi modal perseroan menjadi Rp4,76 triliun atau menurun 19,73 % dari ekuitas negatif per 31 Desember 2024 yang mencapai Rp5,93 triliun.
Hingga akhir Kuartal III-2024, total liabilitas UNSP terpantau bisa ditekan 24,03 persen (y-t-d) menjadi Rp7,97 triliun, namun masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek yang mencapai Rp7,62 triliun.
Komentari tentang post ini