Pada periode Januari-September 2024, laba usaha yang dibukukan JPFA mencapai Rp3,64 triliun atau melesat 82 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan per Kuartal III-2024 sebesar Rp3,03 triliun atau meroket 134,88 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Kuartal III-2024 sebesar Rp780,28 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan JPFA menjadi Rp2,25 triliun atau melambung 125,8 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2024 sebesar Rp2,1 triliun atau melesat 123,6 persen (y-o-y).
Dengan demikian hingga akhir September 2024 jumlah ekuitas JPFA tercatat Rp16,49 triliun atau meningkat 16,37 persen (year-to-date).
Sementara itu, total liabilitas sebesar 19,04 triliun atau bisa ditekan 4,51 persen (y-t-d), namun masih didominasi kewajiban jangka pendek yang sebesar Rp10,53 triliun.
Akibat peningkatan cukup signifikan pada akun ekuitas tersebut, maka total aset JPFA hingga akhir Kuartal III-2024 tercatat bertumbuh 4,16 persen (y-t-d) menjadi Rp35,53 triliun, dengan jumlah kas dan setara kas senilai Rp1,36 triliun atau lebih rendah 9,33 persen (y-t-d).
Komentari tentang post ini