JAKARTA – Pada dasarnya Indonesia memiliki profil ekonomi yang menarik di antara negara berkembang lain, didukung oleh tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi yang stabil, inflasi rendah, tingkat utang negara rendah, kondisi politik stabil, dan tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi.
Langka bagi suatu negara berkembang memiliki profil yang cukup baik secara menyeluruh karena biasanya ada saja masalah pada salah satu faktor tersebut.
Dengan profil yang menarik itu, faktor kunci bagi investor adalah pada stabilitas nilai tukar Rupiah, karena pelemahan nilai tukar akan menggerus potensi imbal hasil bagi investor asing,membuat obligasi Indonesia kurang menarik, dan pada akhirnya dapat membuat arus dana asing berbali
Berikut petikan wawancara Laras Febriany Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).
Pasar obligasi mencatat kinerja positif di bulan Agustus. Apa yang mendukung kinerja pasar?
Di bulan Agustus ini optimisme pasar kembali meningkat secara signifikan. Pasar percaya bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga di bulan September setelah data inflasi dan tenaga kerja AS semakin melandai. Pasar juga merespon positif pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole, yang memberikan sinyal kuat bagi The Fed untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter karena meredanya tekanan inflasi dan meningkatnya risiko di sektor tenaga kerja.
Komentari tentang post ini