Mukharudin mengaku sudah lebih dari 5 tahun, lifting minyak nasional terus merosot dari tahun ke tahun.
Kalau mengacu dengan target lifting minyak tahun 2020 sebesar 755 ribu barel per hari.
“Angka ini terus turun selama lima tahun terakhir menjadi sebesar 635 ribu barel per hari pada tahun 2024,” imbuh Mukhtarudin.
Sementara realisasi tahunannya pun tidak mencapai seratus persen.
Laporan lifting minyak tahun 2024 terhitung sampai tanggal 15 April adalah sebesar 576 ribu barel per hari atau hanya 90 persen dari target lifting tahun 2024.
Untuk itu, Mukhtarudin mendesak agar Kepala SKK Migas dievaluasi, karena tidak mampu dalam mengelola dan meningkatkan kinerja hulu migas untuk mencapai target pengangkatan (lifting) minyak nasional dan pesimis target lifting minyak 1 juta barel pada tahun 2030 bisa tercapai.
“Ya segera dievaluasi menyeluruh saja SKK Migas ini. Karena pencapaian target lifting minyak terus menurun,” pungkas Mukhtarudin.***