JAKARTA-Perusahaan teknologi finansial penyelenggara pembiayaan proyek (project financing) industri kreatif dan gaya hidup PT Likuid Jaya Inovasi (Likuid Projects) mengumumkan keterlibatannya dalam gerakan wirausaha sosial (sociopreneurship) #SupportLocalBrandsID yang digagas oleh TADA, Customer Retention Platform (CRP) berbasis teknologi yang memberikan solusi bagaimana bisnis meretensi pelanggannya dengan fitur membership, subscription, referral, dan digital voucher.
Program dalam gerakan ini memungkinkan kolaborator Likuid Projects (pihak yang memberikan pembiayaan pada platform Likuid Projects) untuk memiliki voucher belanja dari beberapa merek lokal di berbagai bidang usaha, mulai dari kuliner, hotel, sampai kesehatan yang disponsori oleh Likuid Projects.
Voucher ini dapat dipakai oleh kolaborator dalam jangka waktu tertentu ketika ekonomi sudah mulai membaik.
Gerakan ini diyakini bisa membantu kelangsungan usaha merek-merek lokal yang bisnisnya tergerus oleh perlambatan ekonomi karena penyebaran virus COVID-19. Sebagai perusahaan yang memiliki fokus pembiayaan untuk proyek kreatif & gaya hidup, Likuid Projects memahami bahwa merek-merek lokal merupakan kelompok paling rentan terdampak secara ekonomi karena wabah corona COVID-19.
CEO dan Founder Likuid Kenneth Tali mengatakan wabah virus COVID-19 yang telah berlangsung setidaknya hampir tiga bulan ini diproyeksi menjadi bencana finansial besar bagi brand lokal yang mayoritas bergerak di industri kreatif.
Karenanya, Likuid Projects akan membeli sejumlah voucher belanja yang ada di dalam platform #SupportLocalBrandsID untuk dibagikan kepada kolaborator yang menempatkan pembiayaan di platform Likuid Projects.
“Melalui keterlibatan kami di gerakan #SupportLocalBrandsID, Likuid Projects ingin menunjukkan kepedulian kami lewat inisiatif nyata melalui gerakan #LikuidBeliDuluan dengan memberikan tambahan cashflow kepada merek-merek yang harus mempertahankan usahanya selama pandemi. Terlebih saat ini kita berada di dalam zona Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus kita patuhi, sehingga ini artinya akan banyak merek lokal yang sebelumnya laris-manis mengalami penurunan omset penjualan akibat merosotnya daya beli dan volume transaksi oleh masyarakat,” ujarnya (20/4).
Secara spesifik, penurunan aktivitas transaksi konsumen selama pandemi tercermin dalam survey Bank Indonesia (BI) pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dilansir bulan Februari 2020. Survey ini menunjukkan penurunan sebesar 0,4 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 121,7 poin menjadi posisi 117,7 poin.
Sementara itu, Pusat Penelitian Ekonomi LIPI (P2E LIPI) memproyeksikan bahwa unit usaha makanan dan minuman akan mengalami penurunan setidaknya sebesar 27 persen.
Berkat kesamaan visi dan misi, Likuid bergabung dengan gerakan milik TADA yang sudah menjadi ekosistem pemasaran merek-merek lokal industri kreatif dan gaya hidup selama ini.
Memperoleh Manfaat
Managing Director dan Founder TADA Antonius Taufan menyampaikan, melalui gerakan ini, baik konsumen dan pemilik bisnis sama-sama memperoleh manfaat.
Konsumen dapat membeli lebih awal kupon dari ratusan merek lokal. Kupon ini nantinya bisa digunakan saat layanan tersedia atau bisnis buka kembali. Sementara itu, para pemilik bisnis dapat mempertahankan usahanya dengan adanya pemasukan dari hasil penjualan kupon ini.
Komentari tentang post ini